Ia mengandungku selama 9 bulan.
Ia melahirkanku dengan kesakitan, kesenangan dan ku sambut bersama tangisan.
Ia memeliharaku sampai aku siap diberikan pendidikan.
Ia mendidikku sampai aku siap terjun dalam realita kehidupan.
Ia bangun tengah malam, bermunajat, meneteskan air mata seraya berdoa pada Rabb Penggenggam Semesta Alam :
“Ya Allah… , bantulah aku dalam mendidik anakku, sholehkanlah ia, mudahkanlah karir pendidikannya, lapangkanlah rezekinya, lembutkan hatinya. Berikanlah ia kepekaan, mudahkanlah ia dalam menterjemahkan segala takdir yang telah Engkau tetapkan. Jangan Engkau tinggalkan dia, selimuti ia dengan Kasih Sayang-Mu. Bingkai hidupnya dengan ornament kebaikan. Ya Allah … , aku cinta pada anakku, aku … aku … aku sayaaaang sekali. Cukuplah Engkau sebagai saksi akan usahaku untuk membantu, membawa dan mengarahkannya pada JalanMu. Aku sadar akan usiaku, akupun tidak tahu kapan hidupku akan berakhir. Aku sadar dengan semakin derasnya tantangan zaman. Aku sandarkan seluruhnya padaMu. Maafkan segala dosa dan kesalahanku kepadaMu dan kepada anakku. Aku ingin tetap bersamanya di keabadianMu, Amin. “
Ia melakukan pekerjaan rumah dengan sangat, padahal fisiknya sudah mulai renta.
Ia asyik dengan membantu, menyenangkan anaknya bahkan orang lain.
Ia larut dalam ibadahnya yang rutin memforsir waktu.
Ia mengajarkanku tentang makna hidup, investasi dan hakikat perjalanan ini.
Ummi… , sumber inspirasi. SyurgaNyalah tempat yang pasti !!!Maraji’ : Izam Inspirations, vol 1
1 komentar:
subbahanalloh akhi..........jadi terharu membacanya akh.....ane baru tahu ini umminya nt akh.....
Posting Komentar