Sabtu, 06 Desember 2008

BANGKITLAH !!!

















Bangkitlah Diriku !!!,
Bangkitlah Saudaraku !!!,
Bangkitlah Negeriku !!!,
Bangkitlah Agamaku !!!


BANGKIT...............................!!!
















Terpuruk dan bangkit adalah warna yang melengkapi wajah kehidupan setiap kita. Terlepas sedalam atau sedangkal apa keterpurukan itu, setiap kita setidaknya pernah merasakan pahit, gagal, atau bahkan terjengkang dari arena kompetisi hidup yang keras ini.


Di antara karunia terbesar yang diberikan ALLAH kepada manusia adalah potensi untuk bangkit setelah mengalami keterpurukan, Maka bangkit adalah anugerah, kemulian seseorang bukanlah tidak pernah pernah mengalami keterpurukan melainkan terletak pada kemampuannya untuk berdiri kembali setelah mengalami keterpurukan. Tetapi…, bangkit dalam praktik adalah wilayah ikhtiar yang memerlukan spirit, ketangguhan, dan juga cara pandang yang jernih serta diselimuti oleh jiwa yang tenang, jiwa yang paham benar akan hakikat manusia diciptakan. Bangkit tak akan bisa terasakan manis tanpa ada pembandingnya : pahitnya terpuruk, sakitnya terjatuh dan menyakitkannya gagal.


Yang berat dari setiap bangkit adalah energi dan daya tahan kita untuk mengiringi prosesnya, mengikuti ritmenya. Bahwa keterpurukan, kegagalan membuat kita harus melakukan rekontruksi/ tata ulang terhadap banyak sekali pola hidup kita. Disini pengendalian diri lebih berat dari memahami segala teori tentang bangkit itu sendiri.



“Tidaklah muncul karya-karya orang besar, 
melainkan di tengah-tengah kesulitan dan kerja keras.” 
(Syaikh Muhammad Al Ghazali Rahimahullah)






Maraji’ : Tarbawi edisi 190 Th.10 Dzulqa’dah 1429 H

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Tidak ada komentar: