Jumat, 31 Agustus 2012

YANG BAIK JUGA UNTUK YANG BAIK

"Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik/ Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik atau sebaliknya."*



Sahabat....,meyakini diri sebagai pribadi yang baik bukanlah termasuk dan bukan juga bermaksud ujub, sombong, tinggi hati apalagi 'over pede'. Dimensi 'pembacaan'nya (ruang persepsinya) terletak pada kesadaran-kesadaran 'alamiyah atau lebih dekat dengan penyebutan fithrah. Mengapa? Mari sejenak flashback, sebagian dari kita mungkin familiar dengan mata pelajaran Biologi. Nah, dalam salah satu sub bahasannya kita dapati bahwa di pelajaran Biologi ada informasi aktual terkait dengan tema penciptaan manusia. Singkatnya, diri kita sebelum terlahir ke dunia telah mengalami proses-proses perjuangan (deskripsi-konklusif pertemuan antara sel sperma dan sel telur dalam jumlah yang tidak sedikit). Dan, yang tampil keluar sebagai 'juara'nya adalah kita (baca: takdir penciptaan). Ya, kita semua telah didesain oleh "THE CREATOR" (Yang Maha Pencipta) sebagai 'Pemenang'. Pertanyaan selanjutnya adalah, lantas apa relevansi ataupun korelasinya dengan bahasan kita di awal (meyakini diri sebagai pribadi yang baik merupakan kesadaran 'alamiyah yang berarti fithrah)? Sederhana jawabnya, bukankah pemenang = juara? bukankah juara = sukses? bukankah sukses = berhasil? bukankah berhasil itu positif? dan, bukankah positif itu adalah baik? Ya, kalau di awal tadi kita singgung pelajaran Biologi, maka kesimpulan jawaban pertanyaan di atas 'beririsan' dengan subyek Matematika. Bahwa fithrah kita dilahirkan sebagai 'Pemenang' equivalen (sama artinya/sinergis maknanya) dengan sikap kita untuk meyakini diri sebagai pribadi yang baik. Inilah yang kita sebut sebagai kesadaran pertama.

Selanjutnya, meyakini diri sebagai pribadi yang baik adalah sebuah kecerdasan. Jika telah diketahui bahwa manusia memiliki unsur baik dan juga unsur buruk, maka memilih untuk menumbuhkembangkan unsur baik adalah pilihan cerdas. Sekali lagi, adalah pilihan cerdas sebab sesuatu yang sudah menjadi pilihan akan berdampak pada fokus & orientasi yang untuk kemudian akan beranjak pada tingkat kebutuhan. Sehingga, berada pada kondisi 'butuh' baik maka kita benar-benar akan menjadi manusia yang sepenuhnya manusia. Dan, inilah yang kita sebut sebagai kesadaran kedua.

Sahabat...., 'baik' sebagai sebuah kebutuhan (buah dari meyakini diri sebagai pribadi yang baik) bukan berarti selalu penuh dengan hal-hal yang baik, bukan berarti mengesampingkan unsur buruk yang juga ada dalam diri kita. Kita bukanlah malaikat, tapi kita adalah manusia yang memilih menjadi manusia yang seutuhnya. Mari kita jabarkan sedikit, menjadi manusia yang seutuhnya berarti menjadi manusia yang sadar & paham terhadap 'kaidah-kaidah' penciptaan. Ketika 'baik' bersinergi dengan dimensi spiritualitas, maka ia akan berbicara soal iman. Ketika bicara soal iman, maka iman itu terkadang naik dan terkadang turun. Sementara, ketika 'baik' berada pada tataran aplikatif maka ia lebih dekat pada persoalan sikap & tingkah laku. Jadi sahabat...., sebagaimana manusia pada umumnya terkadang boleh jadi kita naik/turun imannya, baik/buruk sikap & tingkah lakunya. Pembedanya adalah, seiring dengan menaiknya iman maka kualitas baik kita juga akan menaik. Seiring dengan menurunnya iman, maka ada ikhtiar dari kita untuk menjaga agar kualitas baik kita tidak terlampau turun drastis dan bersamaan dengan itu pula tetap bersungguh-sungguh untuk mengembalikan ritme kualitas baik kita. Sementara, seiring dengan baiknya sikap dan tingkah laku kita maka kita semakin meyakini bahwa karunia baik adalah titipan dari Yang Maha Baik dan bersama itu pula kita lestarikan ekspresi syukur. Sedangkan, seiring dengan buruknya sikap dan tingkah laku kita maka kita membuka ruang besar untuk instrospeksi diri kemudian pada saat yang sama tetap bersungguh-sungguh untuk memperbarui taubat seraya berlapang untuk menghimpun maaf dan memohon ampun kepada Yang Maha Pengampun. Inilah 'kaidah-kaidah' penciptaan yang jika kita merealisasikannya, maka akan mengantarkan kita menjadi manusia yang seutuhnya manusia.


Sahabat...., di awal bahasan kita mengutip kalimat yang merupakan intisari dari salah satu ayat Al-Qur'an*. Itulah hukum kausalitas (sebab-akibat), janji Allah Tuhan Semesta Alam. Komitmen dan konsistensi menjadi baik akan menyertakan perangkat-perangkat yang baik dan berkesudahan pun dengan baik. Dalam perjalanannya, kesungguhan menjadi baik akan didampingkan dengan pasangan baik yang sama-sama bersungguh-sungguh untuk menjadi baik.

Sehingga, berbicara maasalah cinta & perasaan (konteks sesama makhluk) maka 'direction'nya, petunjuk arahnya adalah pemantasan diri untuk menjadi baik. Bukan target siapa pasangan yang baik.

Sahabat...., realitas di lapangan tidaklah semudah teori.... Terkadang, konsekuensi berinteraksi sosial salah satunya adalah tumbuhnya benih-benih, perasaan-perasaan khusus kepada lawan jenis. Tidak mengapa ada perasaan suka (wajar & masih manusiawi), hanya saja tetap memperhatikan batasan-batasan syariat yang ada. Tidak di'follow-up'i (ditindak lanjuti) dengan hawa nafsu. Menahan di dalam hati, menunggu keputusan takdir Ilahi dan tetap meyakini bahwa "yang baik untuk yang baik".


Jika engkau dapati ada 'seseorang' di hatimu yang pada akhirnya tidak ditakdirkan untuk bertemu, maka seharusnya berikut adalah cara pandangnya:
- Engkau bukanlah tidak baik atau tidak pantas untuknya, engkau adalah pribadi yang baik yang kepantasannya berbanding lurus dengan seseorang yang tepat Allah siapkan kemudian.
- Dirinya (seseorang yang kau sukai) bukanlah tidak pantas atau tidak baik untukmu, dia adalah sosok yang pantas. Hanya saja, akan sinergis baik-nya pada seseorang yang telah Allah pilihkan.


Pada akhirnya sahabat...., Allahlah sebagai Cinta di atas Cinta & Perasaan di atas Perasaan.

Tetaplah komitmen & konsisten untuk menjadi YANG BAIK sebab "YANG BAIK JUGA UNTUK YANG BAIK".



*Qs. An-Nur : 26

10 Ramadhan 1433 H

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar:

Sri Arumsari mengatakan...

nice article.... semoga sama2 dpt yg trbaik😉